Mataram – Pada tanggal 23 Maret 2021 bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada tanggal 8 Maret 2021, IRMD kembali hadir dengan mengusung tema Empowering Women in Nowadays bersama Ibu Yuni Riawati sebagai pemateri.
IRMD merupakan singkatan dari International Relation Monthly Discussion yang merupakan salah satu program kerja dari divisi Human Resources and Development yang setiap bulannya rutin mengadakan diskusi terbuka mengenai berbagai topik yang hangat dan menarik untuk dibahas dalam diskusi bersama pemateri yang ahli dibidangnya dengan mahasiswa/i Hubungan Internasional Universitas Mataram.
Menjadi penting bagi kita untuk tidak hanya mengetahui perayaan tersebut ada, tetapi untuk memahami dasar dan sejarah terkait peringatan Hari Perempuan Intenasional ataupun Hari Ibu. Dalam pemaparan yang disampaikan Ibu Yuni, beliau secara detil menggambarkan bagaimana sejarah pergerakan perempuan di Indonesia yang hingga saat ini masih memperjuangkan keadilan yang seharusnya tidak berbasis jenis kelamin, pun di Indonesia tidak dapat dipungkiri bahwa paham konservatisme agama, seksisme, dan oligarki masih bercokol dalam berbagai aspek seperti politik dan ekonomi. Selain itu, masalah diskriminasi jenis kelamin dalam masyarakat, kekerasaan perempuan, partisipasi perempuan dalam pendidikan, kualitas kesehatan perempuan, dan regulasi yang berpihak kepada perempuan seperti RUU Penghapusan Kekeraan Seksual yang tidak kunjung disahkan adalah sebagain kecil dari masalah-masalah yang dihadapi perempuan.

Hakikatnya kesetaraan jenis kelamin tidak hanya menjadi masalah yang hanya dihadapi dan diselesaikan oleh perempuan saja, tetapi laki-laki juga perlu ambil bagian karena laki-laki memiliki peran pusat dalam mewujudkan kesetaraan jenis kelamin. Adapun pesan penting yang disampaikan Ibu Yuni adalah untuk mendorong perempuan mengisi sejumlah posisi strategis di parlemen untuk bersama laki-laki membuat peraturan yang akan berpihak pada perempuan. Selain itu, upaya memberdayakan perempuan sekarang ini adalah dengan meningkatkan partisipasi ekonomi perempuan dengan cara melibatkan laki-laki sebagai agen perubahan untuk bersama-sama mewujudkan keadilan dan kesetaraan jenis kelamin.