Mataram – Pertemuan Sela Nasional Mahasiswa Hubungan Internasional se-Indonesia (PSNMHII) merupakan agenda tahunan Forum Komunikasi Mahasiswa HI se-Indonesia (FKMHII). PSNMHII ke-34 tahun ini telah dilaksanakan pada tanggal 13-17 Juni lalu di Bandung, Jawa Barat, dengan Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) sebagai tuan rumah. Tak hanya sebagai wadah interaksi, PSNMHII juga merupakan ajang diskusi dan kompetisi mahasiswa HI dari seluruh universitas di Indonesia. Rangkaian kegiatan dalam pertemuan ini terbagi dalam empat chamber, yakni Sidang Forum, UNIKOM Diplomatic Course (UKDC), Diskusi Ilmiah, dan UNIKOM Video Competition (UVC). Masing-masing chamber dilaksanakan dengan merujuk pada tema besar yang telah ditentukan, yakni “Quality of Education: Improving Inclusive Education in Indonesia”. Dengan diusungnya tema ini, diharapkan peranan mahasiswa tidak hanya sebatas agent of change, melainkan juga agent of producer yang dapat melahirkan solusi-solusi inovatif nan kreatif dalam mengatasi permasalahan di bidang pendidikan.

Pada pertemuan kali ini, Universitas Mataram mengirimkan empat delegasi; dua delegasi untuk UKDC dan dua delegasi untuk Sidang Forum. UKDC, atau Short Diplomatic Course (SDC) secara umum, merupakan program kerja FKMHII dalam rangkaian kegiatan PSNMHII berupa praktik diplomasi, suatu skill yang sangat fundamental bagi mahasiswa Hubungan Internasional. SDC adalah simulasi dari sidang PBB, dimana para peserta akan mewakili suatu negara tertentu dan bertindak atas kepentingan negara tersebut dalam menyelesaikan permasalahan yang diangkat. Delegasi dari Universitas Mataram untuk pelaksanaan SDC tahun ini adalah Silmi dan Tania, mahasiswi tahun pertama di HI UNRAM, yang merepresentasikan negara Saudi Arabia.
“[Kegiatan ini] meninggalkan kesan yang iconic, karena walaupun acaranya serius tetapi suasana yang tercipta antara para delegasi dan juri sangat nyaman dan santai,” ujar Tania. “Banyak [hal] yang saya dapatkan dari kegiatan ini, termasuk bagaimana cara berdiplomasi dan mengatasi permasalahan dengan baik. Selain itu, saya juga berkesempatan berkenalan dengan kawan-kawan HI dari seluruh Indonesia,” tambahnya.
Pembahasan dalam UKDC berfokus pada permasalahan pendidikan pasca pandemi. Para delegasi menunjukkan antusiasme yang luar biasa dalam menyumbangkan pikiran mereka untuk menghasilkan resolusi yang dapat menjawab permasalahan di masing-masing negara. Setelah melewati berdebatan dan diplomasi yang alot, chamber UKDC berhasil melahirkan sebuah draft resolution terkait isu yang dibahas.
Sementara itu, perwakilan untuk Sidang Forum dari UNRAM adalah Rawie dan Raka. “[Sidang Forum] sangat urgent [pelaksanaannya], karena chamber Sidang Forum ini merupakan chamber tertinggi dalam acara rutin PSNMHII maupun PNMHII. Sidang Forum ini sangat penting untuk dilaksanakan sebagai wadah membahas keberlangsungan FKMHII kedepannya,” ungkap Raka. Tujuan utama Sidang Forum sendiri adalah untuk membahas dan mengkaji program-program kegiatan himpunan selama satu tahun terakhir dan perkembangan ke depan terkait eksistensi Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional di seluruh universitas di Indonesia.
Acara yang berlangsung selama 6 hari tersebut tentu amat menguras tenaga dan pikiran. Namun, para delegasi tampak sangat menikmatinya. Rangkaian acara PSNMHII sendiri ditutup dengan city tour Kota Kembang dan closing ceremony. Raka menambahkan, “It was such a good experience, walau pada saat yang bersamaan juga digempur oleh tugas UAS yang bertubi-tubi dan hectic tetapi semuanya berjalan lancar,” [11/7/2022].
Penulis : Silmi Fadhlina
Editor : Subhan Adam Akhirullah