“Terdampar dalam Transit : Keadaan Pengungsi dan Pencari Suaka Menunggu Penempatan Baru di Asia Tenggara”
Mataram— Diselenggarakannya seminar internasional merupakan pencapaian yang luar biasa tahun ini bagi program studi Hubungan Internasional, Universitas Mataram. Sebagai seminar pertama yang bertaraf internasional, kegiatan ini dimonitori langsung oleh ibu dan bapak dosen dari prodi Hubungan Internasional dan Himpunan Mahasiswa HI Unram sehingga dapat terlaksana dengan sukses dan meriah. ISIR 2022 dilaksanakan pada Kamis, 20 Oktober 2022 di Ruang Senat, Universitas Mataram. ISIR 2022 mengusung tema pengungsi dengan mengangkat judul “Terdampar Dalam Transit: Keadaan Pengungsi Dan Pencari Suaka Menunggu Penempatan Baru Di Asia Tenggara”. Tema tersebut dipilih dengan tujuan agar dapat membangun pandangan masyarakat untuk peduli terhadap masalah kemanusiaan terutama kepada nasib pengungsi serta negara yang lebih baik.
Indonesia merupakan salah satu dari banyak negara yang sedang memperjuangkan masalah kemanusiaan tersebut, yang mana jumlah pencari suaka di Asia Tenggara, terutama di Indonesia, meningkat setiap tahunnya, Oleh karena itu ISIR 2022 menjelaskan isu tersebut dengan menghadirkan pembicara-pembicara yang sangat kompeten di bidangnya. Pembicara yang hadir dalam acara ini adalah Dr. Antje Missbach, Professor of Sociology for Mobility and Migration, University of Bielefeld, Dr. Andika Wahab, Fellow Institute of Malaysian & International Studies (IKMAS), Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), Atika Yuanita, Chairperson of Perkumpulan SUAKA, Indonesia, H. E. Yuyun Wahyuningrum, Indonesia’s Representative to the ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights (AICHR).

ISIR 2022 dimulai pada pukul 08:00 hingga 12:00 WITA. Acaradi buka dengan penampilan tari adat Sasak yang dibawakan oleh mahasiswa/i dari UKM Seni dan Budaya, Universitas Mataram. Dalam sesi penyampaian materi, para pembicara dimoderatori oleh Bu Heavy Nala Estriani, M. Hub. Int, selaku dosen dari Hubungan Internasional Universitas Mataram.
Narasumber pertama, Ibu Yuyun Wahyuningrum menjelaskan terkait refugee di ASEAN, yang mana dalam presentasinya beliau meperkenalkan dan menjelaskan struktur, tugas dan fungsi AICHR selaku lembaga HAM regional di Asia Tenggara. Selanjutnya, penjelasan dilanjutkan oleh narasumber kedua, Bapak Dr, Andika Wahab yang menjelaskan tentang refugees integration in the margins (the Malaysia’s experience). Setelah itu, penjelasan dilanjutkan oleh Ibu Atika Yuanita yang menjelaskan tentang non-governmental organization (NGO) SUAKA Indonesia. Penejelasan terakhir disampaikan narasumber keempat, yakni Ibu Dr. Antje Missbach, yang mana beliau menjelaskan tentang the criminalization of people smuggling in Indonesia and Australia. Setelah sesi presentasi berakhir, masuklah waktu sesi tanya jawab. Dalam hal ini, peserta ISIR 2022 cukup aktif bertanya, salah satunya adalah pertanyaan dari Putri Diah Lokahita terkait upaya berupa diskusi yang dilakukan pemerintah Indonesia dan Australia dalam menangani kasus penyelundupan. Pertanyaan tersebut dijawab oleh salah satu narasumber yang mana dalam diskusi kedua negara (Indonesia-Australia) belum membahas urgensi penyelesaian atau solusi dalam penanganan smuggling di area tersebut, Australia sendiri cepat tanggap dalam merespons kasus besar ini dan banyak pengungsi telah selamat di Australia.

ISIR 2022 merupakan langkah awal dari acara bertaraf internasional Hubungan Internasional Universitas Mataram. Segenap keluarga besar HI Unram tentu berharap semoga tahun depan Hubungan Internasional Universitas Mataram lebih banyak lagi mengadakan acara-acara bertaraf internasional dengan mengususng tema-tema yang lebih menarik lagi.
Penulis: Sofia Alkaff
Editor: Silmi Fadhlina