“Kolaborasi Pemangku Kebijakan dalam Menghadapi Gender-Based Violence Post Covid-19 sebagai Perwujudan Pembangunan Berkelanjutan”

Mataram—Seminar Nasional Hubungan Internasional (SNHI) Universitas Mataram merupakan forum untuk saling bertukar pikiran dan ide serta menambah wawasan dan pengetahuan yang dilaksanakan setiap tahunnya oleh Program Studi Hubungan Internasional sebagai wadah pergerakan akademis. SNHI 2022 dilaksanakan pada Kamis, 8 September 2022 dan bertempat di Gedung Dome Universitas Mataram. Seminar nasional kali ini mengususng tema kesetaraan gender dengan judul “Kolaborasi Pemangku Kebijakan dalam Menghadapi Gender-Based Violence Post-Covid 19 sebagai Perwujudan Pembunganan Berkelanjutan”. Judul tersebut dipilih untuk memperkenalkan tujuan ke-5 dari SDGs yakni tentang kesetaraan gender, namun dengan adanya pandemic covid-19 malah menyebabkan tujuan kelima dari SDGs ini menjadi terhambat. Hal tersebut disebabkan sejak tahun 2020, negara di seluruh dunia termasuk Indonesia tengah sibuk memprioritaskan penanganan pandemi Covid-19 yang memberikan dampak bagi berbagai sektor. Oleh karena itu tema tersebut dipilih untuk menjadi tema SEMNAS tahun ini agar untuk menyadarkan kembali terkait tujuan ke-5 dari SDGs.

SEMNAS yang dilaksanakan dengan metode hybrid ini dihadiri oleh 4 narasumber yang sudah sangat kompeten di bidangnya yakni, Kepala DP3AP2KB (Dra. T. Wismaningsih Drajadiah), Ketua Pusat Studi HAM (Dr. Any Suryani Hamzah, SH., MH.), ketua jurusan ilmu hubungan internasional Universitas Katolik Parahyangan (Elisabeth A.S Dewi S.IP.,M.A, Ph.D), Adolescent and Health Agency Program Manager Plan Internasional, Jakarta (Indry Oktaviani). Pemateri pertama yakni Ibu Dra. T. Wismaningsih Drajadiah, menjelaskan terkait kekerasan pada perempuan dan anak yang tidak hanya dapat terjadi di dunia nyata, namun juga dapat terjadi melalui dunia maya, selanjutnya penjelasan oleh pemateri kedua ibu Dr. Any Suryani Hamzah, SH., MH, beliau menjelaskan bagaimana perspektif HAM melihat dan memahami isu kesetaraan gender yang merupakan salah satu tujuan dari SDGs, selanjutnya penjelasan dari ibu Elisabeth A.S Dewi S.IP.,M.A, Ph.D selaku pemateri ketiga yang menjelaskan tentang bagaimana perspektif human security dalam hubungan internasional menjelaskan kasus kesetaraan gender tersebut, selanjutnya pemateri terakhir yakni ibu indry oktaviani, beliau menjelaskan bahwa selama Covid-19 jumlah perkawinana anak meningkat sebanyak 85% dan kasus kekerasan anak dan perempuan pun ikut meningkat, hal tersebut diakibatkan pandemic Covid-19 yang mempengaruhi berbagai sektor kehidupan.

Setelah penyampaian materi, acara memasuki sesi terkahir yakni sesi tanya jawab yang disambut antusias oleh para peserta baik peserta yang hadir di Gedung Dome maupun yang mengkuti seminar secara online.

Seminar Nasional Hubungan Internasional 2022 berjalan dengan baik dan meriah, dan diharapkan seminar nasional akan terus dilaksanakan tiap tahunnya dengan tema-tema yang lebih menarik lagi.

Penulis: Sofia Alkaff

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *